Translate

Kamis, 27 Desember 2012

Efisiensi Koperasi


KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas  segala Rahmat, Petunjuk, dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah “EKONOMI KOPERASI”. Makalah ini dapat digunakan sebagai wahana untuk menambah pengetahuan, dan referensi tambahan dalam belajar ekonomi koperasi. Makalah ini dibuat sedemikian rupa agar pembaca dapat dengan mudah mempelajari dan memahami efisiensi koperasi secara lebih lanjut.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua sumber yang namanya tidak bisa kami sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan makalah ini. Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini, namun tidak mustahil apabila dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan dalam menyempurnaan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang Efisiensi Koperasi.


Sumbawa,08 November 2012

Penulis


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A.    Latar Belakang ....................................................................................... 1 
B.     Rumusan Masalah................................................................................... 2 
C.     Tujuan..................................................................................................... 2 
BAB II : PEMBAHASAN .................................................................................. 3
  1. Pengertian dan Jenis Koperasi………..…………..…………………...… 3
  2. Mekanisme Keuntungan Koperasi..……………………………….……   6   
C.     Penyebab Kegagalan Efisiensi Koperasi…...…………………………...  8
           
BAB III : PENUTUP........................................................................................... 11
A.    Kesimpulan............................................................................................... 10
B.     Saran......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA

 
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
                  Koperasi merupakan lembaga yang menjalankan suatu kegiatan usaha dan pelayanan yang sangat membantu dan diperlukan oleh anggota koperasi dan masyarakat. Tujuan utama kegiatan koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, karena koperasi dipandang sebagai soko guru ekonomi Indonesia yang berkembang dari bawah berubah menjadi badan usaha lainnya, seperti Koperasi Unit Desa (KUD), koperasi KP-RI (KKP-RI), Koperasi Simpan Pinjam (KSP), dan lain-lain. Untuk mencapai tujuan tersebut koperasi menyelenggarakan berbagai usaha yang bermanfaat bagi anggotanya baik sebagai produsen maupun konsumen.
                  Dewasa ini banyak bermunculan koperasi-koperasi baru, baik yang sudah mandiri maupun yang belum mandiri, sehingga mengakibatkan persaingan dalam rangka mengembangkan usahanya. Untuk mengantisipasi persaingan antar koperasi maupun badan usaha lainnya, diperlukan suatu sistem pengolahan dan manajemen koperasi yang baik. Oleh karena itu, maka diperlukan efisiensi koperasi sehingga koperasi dapat bersaing dengan badan atau unit usaha yang lain.
                  Berdasarkan pada uraian di atas, maka makalah ini disusun untuk mengetahui bagaimana efisiensi koperasi yang di dalamnya mencakup pengertian dan jenis koperasi, mekanisme keuntungan koperasi, dan penyebab kegagalan koperasi.



B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka terdapat rumusan masalah sebagai berikut :
  1. Apakah pengertian dan jenis koperasi ?
  2. Bagaimana mekanisme keuntungan sebuah koperasi ?
  3. Apakah penyebab kegagalan efisiensi koperasi ?

C.    Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
  1. Untuk mengetahui pengertian dan jenis koperasi
  2. Untuk mengetahui mekanisme keuntungan sebuah koperasi
  3. Untuk mengetahui penyebab kegagalan efisiensi

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Koperasi dan Jenis Efisiensi Koperasi
  1. Pengertian Koperasi
                  Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan.
Hendar dan kusnadi (2005:57) “Pengertian koperasi  Secara normatif koperasi dipandang sebagai suatu semangat dalam memberikan petunjuk-petunjuk keputusan secara kooperatif yang sebenarnya dapat dilakukan oleh badan usaha manapun”.
Pandangan lain, sebagaimana dikembangkan oleh Dezhi (2010) “Pengertian koperasi adalah badan usaha yang kelahirannya di landasi oleh fikiran sebagai usaha kumpulan orang-orang bukan kumpulan modal. Oleh karena itu koperasi tidak boleh terlepas dari ukuran efisiensi bagi usahanya, meskipun tujuan utamanya melayani anggota.
Koperasi adalah organisasi yang dibentuk untuk menjalankan usaha hanya metode dan organisasionalnya berbeda dengan badan usaha non koperasi. Dalam koperasi diperlukan adanya pemimpin yang berfungsi mengarahkan, mengendalikan, dan mengembangkan keanggotaan. Selain itu, dalam koperasi tugas pengurus, bukan saja mengembangkan usaha koperasi, tetapi juga mengembangkan kelembagaan atau organisasi koperasi secara keseluruhan. Pihak yang dapat melakukan fungsi-fungsi ini adalah pengurus. Pengendalian internal dalam koperasi merupakan hal yang penting. Perangkat aturan tentang pengendalian internal di koperasi sudah memadai. Namun pengendalian internal di koperasi sering tidak efektif karena adanya ketidak seimbangan pemahaman tentang manajemen koperasi secara keseluruhan ataupun manajemen keuangan koperasi secara khusus pada sebagian dari unsur koperasi khususnya para anggota koperasi. Ketidak seimbangan pemahaman ini cenderung menimbulkan diskomunikasi di antara pengurus dengan anggota dan menimbulkan tindakan-tindakan manipulatif dari pihak pengelola koperasi. Oleh karena itu, efektivitas pengendalian internal di koperasi berkaitan erat dengan tingkat pemahaman anggota terhadap manajemen koperasi, dan dengan sendirinya berkaitan erat dengan efektivitas program pendidikan anggota
  1. Jenis Efisiensi Koperasi

             Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber atau biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan. Sedangkan efesiensi koperasi adalah suatu teori yang membahas tentang suatu hasil yang sesuai dengan kemauan dan harapan yang akan membuahkan hasil maksimal.
Dezhi (2010) Efesiensi adalah penghematan input yang di ukur dengan cara membandingkan input anggaran dengan input realisasi. Efisiensi koperasi diukur berdasarkan tercapainya tujuan dan sistem tujuan dari berbagai pihak yang berkepentingan terhadap koperasi. Dalam manajemen koperasi, konsep efisiensi yang digunakan merupakan konsep yang terintegrasi antara konsep efisiensi operasional, dan efisiensi anggota, kedua konsep efisiensi ini layak diopersioanalkan di koperasi. Implikasi dari wawasan integrasi ini adalah bahwa dalam ukuran efisiensi opersional usaha koperasi perlu dicakup juga aspek efisiensi anggota.
Boediono (1986) Efisiensi kopenisi merupakan peranan dalam pemerataan. Proses pemerataan yang dilaksanakan lewat koperasi adalah proses pemerataan yang mengandung pertumbuhan, dalam arti, bahwa melalui koperasi para anggota mempunyai kesempatan yang lebih luas untuk tumbuh dan meningkatkan kemampuan ekonominya, bukan dengan memblokir kesempatan orang lain yang kebetulan tidak ikut koperasi, tetapi dengan jalan masing-masing anggota meningkatkan dirinva, lewat peningkatan produktifitas dan efisiensi, pemanfaatan informasi pasar dan sebagainya yang tumbuh karena menjadi anggota koperasi. Singkatnya pemerataan terjadi karena perbaikan kemampuan anggota melalui pemanfaatan efek kerjasama, dan bukan karena mereka bersekongkol untuk mengeksploitasi pasar lewat permainan monopoli. Oleh karena itu, efisiensi harus diartikan secara luas, yaitu sebagai keadaan di mana kita bisa mencapai sasaran tertentu dengan biaya minimal atau bisa mencapai sasaran setinggi-tingginya dengan biaya tertentu. Sasaran tersebut bisa berupa triologi pembangunan khususnya pemerataan, sedangkan biayanya berupa semua sumber daya, dana, waktu, pikiran dan apa saja yang berharga untuk mencapai sasaran tersebut. Efisiensi koperasi dapat diukur dengan jumlah anggota yang bisa diangkat dari bawah garis kemiskinan, atau distribusi peningkatan penghasilan para anggotanya, atau besarnya efek kerjasama yang bisa disebarkan anggotanya.
Soekarwati 2005 (Hendar Kusnadi) dalam  teori produksi ekonomi mikro klasik terdapat 2 efisiensi  yaitu ;
1.      Efisiensi teknik, adalah besaran yang menunjukan perbandingan antara produksi sebenarnya  dengan produksi  maksimum.
2.      Efisiensi ekonomi, adalah besaran yang menunjukan adalah perbandingan antara keuntungan yang sebenarnya dengan keuntungan maksimum.
            Sejarah pertumbuhan koperasi dunia, efisiensi kelembagaan sangat berpengaruh terhadap perkembangan usaha, seperti koperasi Rochdale. Koperasi Rochdale melakukan kegiatan ekonomi dengan tujuan meningkatkan kedudukan ekonomi para anggotanya.
            Dalam meningkatkan kemakmuran  para anggotanya, Rochdale berjuangan untuk bekerja secara efisien, sehingga biaya (cost) yang dikeluarkan bidang organisasi harus dapat ditutup oleh penghasilan koperasi sebagai perusahaan. Secara umum efisiensi merupakan perbandingan antara output dengan input atau dalam rumus :
                       
Rumusan tersebut dapat diketahui, bahwa efisiensi merupakan perbadingan antara hasil dalam ukuran fisik atau rupiah dan faktor biaya yang dipakai untuk memperoleh hasil tersebut. Angka yang diperoleh merupakan pengukuran perbandingan sehingga merupakan pengukuran relatif.

B.     Model Mekanisme Keuntungan Koperasi
                  Efisiensi dalam koperasi dapat diartikan sebagai suatu usaha pencapaian keuntungan maksimum dengan memperhatikan berbagai kendala yang ditentukan dalam keputusan rapat anggota. Prinsip-prinsip ekonomi yang didasarkan atas pencapaian keuntungan maksimum adalah tetap sesuai dalam koperasi atau analisis ekonomi yang dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena-fenomena dalam koperasi, tetapi unsur kendala dimasukan didalamnya. Wujud dari kendala tersebut adalah prinsip-prinsip pelayanan kepada anggota dan hubungan yang menyangkut antara organisasi dengan anggotanya, serta aturan permainan usaha.
Lilis Solehati (2012) konsepsi ekonomi pasar bahwa kelangsungan hidup perusahaan dalam persaingan pasar (harga ditentukan oleh mekanisme pasar) akan tergantung pada kemampuan perusahaan dalam menggunakan prinsip-prinsip efisiensi, yaitu pencapaian keuntungan maksimum. Pada pasar persaingan sempurna, keuntungan maksimum hanya dapat dilakukan dengan memperkecil biaya serendah mungkin, karena harga ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran.
Hendar (2005:58) Teori ekonomi mikro, dikenal konsep ekonomi pasar bahwa kelangsungan hidup perusahaam dalam persaingan pasar (harga ditentukan mekanisme pasar) akan tergantung pada kemampuan perusahaan dalam menggunakan prinsip-prinsip efisiensi. Pasar Persaingan Sempurna, perusahaan tidak akan mampu mempengaruhi harga pasar, karena harga ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran dipasar. Oleh karena itu penentuan keuntungan maksimum hanya dapat dilakukan dengan memperkecil biaya serendah mungkin.
            Pada pasar persaingan monopolistik, oligopoli dan monopoli prinsip keuntungan maksimum dapat dicapai dengan menentukan harga pada saat marginal revenue sama dengan marginal cost (MR=MC). Pada pasar monopoli tentu saja akan menghasilkan output keseimbangan yang lebih kecil dibandingkan dengan pasar yang bersaing secara sempurna. Bila masyarakat diperrtimbangkan dalam pengambilan keputusan alokasi output, perbedaan ini menghasilkan tingkat efisiensi sosial atau pencapaian kepuasan sosial yang berada diantara masing-masing jenis pasar. Pada pasar persaingan sempurna akan dicapai output berupa kepuasan sosial yang lebih tinggi dibanding dengan jenis pasar lainnya, hal ini berarti kesejahteraan masyarakat lebih besar dalam keadaan pasar persaingan dibandingkan dengan jenis pasar lainnya.
            Dalam teori ekonomi dikatakan bahwa pasar dengan persaingan sempurna, pertukaran yang terjadi akan menghasilkan pareto optimal, artinya keadaan dimana tidak seorang pun yang akan bisa lebih baik kecuali atas pertolongan orang lain . Disisi lain keuntungan maksimum bisa dijalankan secara kooperatif, misalnya,  rapat anggota memutuskan bahwa keuntungan maksimal boleh dilakukan  sepanjang pelayanan kepada anggota lebih baik dari pada nonanggota. Efisiensi dalam koperasi dapat diartikan sebagai suatu usaha pencapaian keuntungan maksimum dengan memperhatikan berbagai kendala yang ditentukan dalam keputusan rapat anggota. 
            Prinsip-prinsip ekonomi yang didasarkan atas pencapaian keuntungan maksimum adalah tetap sesuai dalam koperasi atau analisis ekonomi tersebut dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena-fenomena dalam koperasi tetapi unsur kendala dimasukan didalamnya. Wujud dari kendala tersebut adalah prinsip-prinsip pelayanan kapada anggota dan hubungan yang menyangkut antara organisasi dgn anggotanya, serta aturan permainan usaha koperasi.
C.    Penyebab Kegagalan Efisiensi Koperasi

            Hanel (1985) Masalah efisiensi koperasi di negara-negara bekembang (termasuk di Indonesia) telah menjadi bahan diskusi panjang terhadap penyebab kegagalan koperasi, sudah mengkritisi bahwa kegagalan koperasi di negara-negara berkembang disebabkan karena:
  1. Dampak koperasi terhadap pembangunan yang kurang atau sangat kurang dari organisasi koperasi, khususnya karena koperasi tidak banyak memberikan sumbangan dalam mengatasi kemiskinan dan dalam mengubah struktur kekuasaan sosial politik setempat bagi kepentingan golongan masyarakat yang miskin.
  2. Jasa-jasa pelayanan yang diberikan oleh organisasi koperasi seringkali dinilai tidak efisien dan tidak mengarah kepada kebutuhan anggotanya, bahkan sebaliknya hanya memberikan manfaat bagi para petani besar yang telah maju dan kelompok-kelompok tertentu.
  3. Tingkat efisiensi perusahaan-perusahaan koperasi rendah (manajemen tidak mampu, terjadi penyelewengan, korupsi, nepotisme).
  4. Tingkat ofisialisasi yang sering kali terlampau tinggi pada koperasi (khususnya koperasi pertanian), ditandai dengan dukungan atau bantuan dan pengawasan yang terlalu besar, struktur komunikasi dan pengambilan keputusan memperlihatkan sama seperti pada lembaga-lembaga birokrasi pemerintah, ketimbang sebagai suatu organisasi swadaya yang otonom, partisipatif dan berorientasi pada anggota.
  5. Terdapat kesalahan-kesalahan dalam memberikan bantuan pembanguan internasional dan khususnya kelemahan-kelemahan pada strategi pembangunan pemerintah yang diterapkan untuk menunjang organisasi koperasi.


                  Untuk mencoba mengatasi masalah tersebut, lebih lanjut Hanel merumuskan beberapa rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan koperasi yang memiliki tugas utama dalam mempromosikan anggotanya sebagai berikut:
  1. Organisasi koperasi harus berusaha secara efisien dan produktif, artinya koperasi harus memberikan manfaat dan menghasilkan potensi peningkatan pelayanan yang cukup bagi anggotanya.
  2. Organisasi koperasi harus efisien dan efektif bagi anggotanya, artinya bahwa setiap anggota akan menilai bahwa manfaat yang diperoleh karena berpartisipassi dalam usaha bersama merupakan kotribusi yang lebih efektif dalam mencapai kepentingan dan tujuan-tujuannya ketimbang hasil yang mungkin diperoleh dari pihak lain.
  3. Dalam jangka panjang, kopersi harus memberikan kepada setiap anggotanya suatu saldo positif antara pemanfaatan (insentif) yang diperolehnya dari koperasi dan sumbangan  (kontribusi) yang diberikan kepada koperasi.
  4. Koperasi harus mampu menghindari terjadinya situasi dimana kemanfaatan yang dihasilkanoleh uaha bersama atau koperasi menjadi milik umum, artinya koperasi harus mampu mencegah timbulnya dampak-dampak dari penumpang gelap (free raider) yang terjadi karena usaha koperasi mengarah kepada usaha bukan
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
      Koperasi adalah organisasi yang dibentuk untuk menjalankan usaha hanya metode dan organisasionalnya berbeda dengan badan usaha non koperasi. Dalam koperasi diperlukan adanya pemimpin yang berfungsi mengarahkan, mengendalikan, dan mengembangkan keanggotaan. Selain itu, dalam koperasi tugas pengurus, bukan saja mengembangkan usaha koperasi, tetapi juga mengembangkan kelembagaan atau organisasi koperasi secara keseluruhan. Pihak yang dapat melakukan fungsi-fungsi ini adalah pengurus.Pengendalian internal dalam koperasi merupakan hal yang penting. Perangkat aturan tentang pengendalian internal di koperasi sudah memadai. Namun pengendalian internal di koperasi sering tidak efektif karena adanya ketidak seimbangan pemahaman tentang manajemen koperasi secara keseluruhan ataupun manajemen keuangan koperasi secara khusus pada sebagian dari unsur koperasi khususnya para anggota koperasi. Ketidak seimbangan pemahaman ini cenderung menimbulkan diskomunikasi di antara pengurus dengan anggota dan menimbulkan tindakan-tindakan manipulatif dari pihak pengelola koperasi. Oleh karena itu, efektivitas pengendalian internal di koperasi berkaitan erat dengan tingkat pemahaman anggota terhadap manajemen koperasi, dan dengan sendirinya berkaitan erat dengan efektivitas program pendidikan


B.     Saran
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan. Suatu koperasi agar dapat berkembang harus memiliki kelebihan dengan koperasi lain sehingga koperasi tersebut dapat bersaing. Di dalam efisiensi koperasi, koperasi lebih ditekankan dimana kita bias mencapai sasaran tertentu dengan biaya minimal atau bias mencapai sasaran setingi-tingginya dengan biaya tertentu sehingga koperasi dapat mencapai mekanisme keuntungan yang
 
DAFTAR PUSTAKA

Hendar, kusnadi 2005 Ekonomi Koperasi. Jakarta: Fakultas Ekonomi