BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Manajemen dari istilah kata
management (Bahasa Inggris), berasal dari kata “to manage” yang artinya
mengurus atau tata laksana. Sehingga manajemen dapat diartikan bagaimana cara
mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi bawahannya agar
usaha yang sedang dikerjakan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Dalam makalah ini kami jelaskan tentang
fungsi pengarahan dan implementasi
Dalam pembahasan fungsi pengarahan,
aspek kepemimpinan merupakan salah satu aspek yang sangat penting. Sehingga
definisi fungsi pengarahan selalu dimulai dan dinilai cukup hanya dengan
mendifinisikan kepemimpinan itu sendiri.
Fungsi
pengarahan dan implementasi yaitu: proses implementasi
program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses
memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan
penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan
Implementasi :
·
Mengimplementasikan
proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja
agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
·
Memberikan
tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan.
·
Menjelaskan
kebijakan yang ditetapkan.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Bagaimana
Definisi Pengarahan ?
2. Bagaimana
Fungsi Pengarahan ?
3. Apa
Saja Hal-Hal Yang Berpengaruh Pada Pengarahan ?
4. Apa
Arti Dari Motivasi Dan Kepemimpinan ?
5. Bagaimana
Pemberian Perintah Pada Pengarahan ?
6. Implementasi
Dalam Manajemen Perusahaan ?
C.
TUJUAN
Untuk mengetahui lebih
dalam tentang bagaimana fungsi pengarahan dan implementasi dalam manajemen
suatu perusahaan,
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
DEFINISI
PENGARAHAN
1. Pengarahan
adalah suatu fungsi kepemimpinan manajemen untuk meningkatkan efektifas dan
efesiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat,
dinamis, dan lain sebagainya.
2. Pengarahan
(Direction) adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya
dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan
pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan.
3. Saure
dan Dislainer, pengarahan merupakan petunjuk untuk melaksanakan suatu, atau
perintah resmi seseorang pimpinan kepada bawaannya berupa petunjuk untuk
melaksanakan sesuatu
Para
ahli banyak berpendapat kalau suatu pengarahan fungsi terpenting dalam
manajemen. Karena merupakan fungsi terpenting maka hendaknya pengarahan ini
benar-benar dilakukan dengan baik oleh seorang pemimpin.
Seorang manajer yang
baik hendaknya sering memberikan masukan-masukan kepada anggotanya karena hal
tersebut dapat menunjukkan prestasi kerja anggota. Seorang anggota juga
layaknya manusia biasa yang senang dengan adanya suatu perhatian dari yang
lain, apabila perhatian tersebut dapat membantu meningkatkan kerja mereka.
Dari definisi diatas
terdapat suatu cara yang tepat untuk digunakan yaitu :
1. Melakukan
orientasi tentang tugas yang akan dilakukan
2. Memberikan
petunjuk umum dan khusus
3. Mempengaruhi
anggota, dan
4. memotivasi
Salah satu alasan
pentingnya pelaksanaan fungsi pengarahan dengan cara memotivasi bawahan adalah
:
a. Memotivasi
secara impalist, yakni pimpinan organisasi berada ditengah-tengah para
bawaannya dengan demikian dapat memberikan bimbingan, instruksi, nasehat, dan
koreksi jika diperlukan.
b. Adanya
upaya untuk mensingkronasasikan tujuan organisasi dengan tujuan pribadi dari
para anggota organisasi.
c. Secara
eksplisit terlihat bahwa para pelaksana operasional organisasi dalam memberikan
jasa-jasanya memerlukan beberapa perangsangan atau insentif.
B.
FUNGSI
PENGARAHAN
Pengarahan
merupakan fungsi manajemen yang menstimulir tindakan-tindakan agar betul-betul
dilaksanakan. Oleh karena tindakan-tindakan itu dilakukan oleh orang, maka
pengarahan meliputi pemberian pemerintah-pemerintah dan motivasi pada persional
yang melaksankan perintah-perintah tersebut.
Pengarahan
(leading)adalah untuk membuat atau mendapatkan para karyawan untuk melakukan
apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan. Dikenal sebagai leading,
directing,motivating atau actuating.
Pengarahan
memiliki beberapa karakteristik :
1. Pervasive
Function, yaitu pengarahan diterima pada berbagai level organisasi. Setiap
manajer menyediakan petunjuk dan inspirasi kepada bawahannya.
2. Continous
Activity, pengarahan merupakan aktivitas berkelanjutan disepanjang masa
organisasi.
3. Human
Factor, fungsi pengarahan berhubungan dengan bawahan dan oleh karena itu
behubungan dengan human factor. Human factor adalah perilaku manusia yang
kompleks dan tidak bisa diprediksi.
4. Creative
Activity, Fungsi pengarahan yang membantu dalam mengubah rencana kedalam
tindakan. Tanpa fungsi ini, seseorang dapat menjadi inaktif dan sumber fisik
menjadi tak berarti.
5. Executive
Function, Fungsi pengarahan dilaksanakan oleh semua manajer dan eksekutif pada
semua level sepanjang bekerja pada sebuah perusahaan, bawahan menerima
instruksi hanya dari atasannya.
6. Delegated
Function, pengarahan seharusnya adalah seatu fungsi yang berhadapan dengan
manusia. Atasan harus dapat mengetahui bahwa perilaku manusia merupakan suatu
hal tidak dapat diprediksi dan alami sehingga atasan seharusnya dapat
mengkondisikan perilaku seseorang kearah tujuan yang diharapkan.
Cara-cara pengarahan
yang dilakukan dapat berupa :
1. Orientasi
Merupakan
cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya kegiatan dapat
dilakukan dengan baik.
2. Perintah
Merupakan
permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada dibawahnya untuk melakukan
atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
3. Delegasi
Wewenang
Dalam
pendelegasian wewenang ini pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang
dimilikinya kepada bawahannya.
Kemampuan
seorang manajer untuk memotivasi adan mempengaruhi, mengarahkan dan
berkomunikasi akan menentukan efektifitas manajer. Dan ini bukan satu-satunya
faktor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang. Manajer yang dapat melihat
motivasi sebagai suatu sistem akan mampu meramalkan perilaku dari bawahannya. Motivasi
seperti yang telah disebutkan diatas, akan mempengaruhi, mengarahkan dan
berkomunikasi dengan bawahannya, yang selanjutnya akan menentukan efektifitas
manajer.
Ada dua faktor
yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang, yaitu kemampuaan individu dan
pemahaman tentang perilaku untuk mencapai prestasi yang maksimal disebut
prestasi peranan. Dimana antara motivasi, kemampuan dan presepsi peranan
merupakan satu kesatuan yang saling berinteraksi.
1. Model
Tradisional
Tidak lepas dari teori manajemen ilmiah
yang di kemukakan oleh Frederic Winslow Taylor. Model ini mengisyaratakan
bagaimana manajer menentukan pekerjaan-pekerjaanyang harus dilakukan dengan
sistem pengupahan intensif untuk memacu para pekerjaan agar memberikan
produktivitas yang tinggi
2. Model
Hubungan Manusiawi
Elton Mayo dan para peneliti hubungan
manusiawi lainnya mementukan bahwa kontrak-kontrak sosial katyawan pada pekerjaannya
adalah penting, kebosanan dan tugas tyang rutin merupakan pengurangan dari
motovasi. Untuk itu para karyawan perlu dimotivasikan melalui pemenuhan
kebutukan-kebutuhan sosial dan membuat mereka berguna dan penting dalam
organisasi.
3. Model
Sumber Daya Manusia
Mc Gregor Maslow. Ardyris dan Lkert
mengkritik model hubungan manusiawi bahwa seorang bawahan tidak hanya
dimotivasikan dengan memberikan uang atau keinginan untuk mencapai kepuasan
dari suatu prestasi kerja yang baik, di beri tanggung jawab yang lebih besar
untuk pembuatan keputusan dan pelaksanaan tugas
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi
kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara
maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain
sebagainya.
Pengarahan
pada dasarnya akan berkaitan dengan :
1.
Faktor individu dalam kelompok
2.
Motivasi dan Kepemimpinan
3.
kelompok kerja, dan
4.
komunikasi dalam organisasi
C. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PENGARAHAAN DALAM MANAGEMEN
Terdapat beberapa faktor yang
memepengaruhi pengarahaan. Antara lain :
1.
Faktor Individu Dalam Kelompok
Menganalisis perilaku organisasional
dalam tingkatan individu Organisasi merupakan kumpulan individu. Setiap
individu memiliki kebutuhan, minat, persepsi, sikap, nilai, kepribadian, dan
berbagai hal lain yang berbeda.
Tujuan Kemampuan memprediksi perilaku
orang lain memberikan kesempatan untuk membangun komunikasi yang baik, efektif,
dan efesien sehingga mampu berpikir, bersikap, dan bertindak tepat dalam
berkomunikasi.
Menjelaskan berbagai peristiwa yang
terjadi di dalam organisasi.
Kemampuan prediksi dan eksplanasi akan membantu pemimpin dalam menjalankan peran mengendalikan individu, kelompok, bahkan organisasi dalam mencapai tujuan bersama.
Kemampuan prediksi dan eksplanasi akan membantu pemimpin dalam menjalankan peran mengendalikan individu, kelompok, bahkan organisasi dalam mencapai tujuan bersama.
2.
Aspek Manusia Dalam Organisasi
Memahami perilaku individu akan membantu
dalam memahami perilaku organisasi karena pada dasarnya manusia itu homo homini
socius. Manusia tidak bisa lepas dari organisasi, manusia merupakan komponen
vital dalam keberadaan dan dinamika sebuah organisasi. Memahami perilaku
manusia membutuhkan kerjasama berbagai disiplin keilmuan. Asumsi dasar untuk
memahami manusia: Perbedaan individu Orang seutuhnya Perilaku yang termotivasi
martabat/nilai manusia. Perbedaan Individu perbedaan perilaku individual dapat
disebabkan oleh sejumlah faktor penting, yaitu: persepsi, sikap, kepribadian,
dan belajar.Empat asumsi yang penting menurut Gibson, dkk (1982, 1989) tentang
perilaku Individu: Perilaku timbul karena ada stimulus/penyebab. Perilaku
diarahkan kepada tujuan perilaku yang terarah pada tujuan dapat terganggu oleh
frustasi, konflik, dan kecemasan. asumsi dasar untuk memahami manusia:Untuk
dapat memahami perilaku individu, kita perlu memahami karakteristik yang
melekat pada individu. Karakteristik yang dimaksud terkait dengan: ciri-ciri
biografis, kepribadian, persepsi dam sikap. Ciri-ciri biografis: umur, jenis
kelamin, status perkawinan, jumlah tanggungan, masa kerja.
3.
Pembentukan Sikap Dan Perilaku
Ada beberapa pendekatan yang dapat
diaplikasi dalam menelaah proses pembentukan sikap dan perilaku, yaitu: Pendekatan
kognitif sebagaimana yang dibahas oleh Littlejohn (1992) yang menganalisa
mengenai stimulus dan respon. pendekatan kepuasan pendekatan ini memfokuskan
perhatian pada faktor-faktor pada diri seseorang yang menguatkan, mengarahkan,
mendukung, dan menghentikan perilakunya
4.
Kepribadian
Kepribadian merupakan suatu keseluruhan
yang terorganisasi. Kepribadian terlihat terorganisasi dalam pola-pola, yang
hingga tingkat tertentu dapat diobservasi dan diukur. Walaupun kepribadian
memiliki landasan biologikal, pengembangan spesifiknya merupakan sebuah produk
dari lingkungan sosial dan kultural. Kepemimpinan memiliki aspek-aspek
superfisial. Kepribadian mencakup ciri-ciri umum, maupun ciri unik. kepribadian
seorang individu, merupakan suatu kelompok ciri-ciri yang relatif stabil,
tendensi-tendensi, dan tempramen-tempramen yang sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang diwarisi, dan oleh faktor-faktor sosial, kultural, dan
lingkungan.
D. MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN
1.
Motivasi
Motif dan Motivasi adalah tingkah laku
seseorang di pengaruhi serta di rangsang oleh keinginan, kebutuhan, tujuan, dan
kepuasannya. Rangsangan timbul dari diri sendiri dan dari luar. Rangsangan ini
akan menciptakan “motif dan motivasi “ yang mendorong orang bekerja untuk
memperoleh kebutuhan dan kepuasan dari hasil kerjanya. Motif dapat di artikan
sebagai Driving Force yang menggerakan manusia untuk bertingkah laku dan
berbuat untuk tujuan tertentu. Perspektif Pengharapan mengenai Motivasi
Asumsi dasar (Nadler & Lawler) perilaku
sangat ditentukan oleh kombinasi dari berbagai faktor individu dan berbagai
faktor lingkungan Perilaku individu dalam organisasi senantiasa ditentukan oleh
kesadaran dari keputusan setiap individu. Individu memiliki keragaman
kebutuhan, pengharapan dan tujuan. Masing-masing individu cenderung akan berperilaku
berdasarkan pilihan alternatif perilaku yang terkait dengan harapan mereka.
2.
komponen utama dalam Perspektif
Pengharapan
·
pengharapan terhadap hasil yang
akan diperoleh (outcome-performance expectancy)
·
dorongan terhadap motivasi
(valence)
·
pengharapan akan usaha yang perlu
dilakukan (effort-performance expectancy)
Pemahaman motivasi bukan hal yang mudah,
karena motivasi meupakan sesuatu yang ada dalam diri seseorng dan tidak nampak
dari luar. Motivasi ini akan dapat turlihat melalui prilaku seseorang. Oleh
karena itu ada beberapa pendekatan mengenai motivasi, antara lain:
a.
Pendidikan
Tradisional
Pendakatan ini diperoleh oleh bapak
manajemen frederick W.Tajlor menurut pendekatan ini, motivasi seseorang
didorong oleh keinginannya untuk memperoleh gaji. Jadi seseorang akan bergerak
apabila ada stimulus berupa uang sebagai upah atas apa yang mereka lakukan
dalam hal ini manajemen dianggap lebih tau dibandingkan dengan karyawan, karena
pada umumnya karyaman yang malas tidak mau bekerja akan lebih bersemangat untuk
bekerja apabila ada stimulus berupa uang tersebut.
b.
Pendekatan
hubungan manusiawi (human relation)
Salah satu
tokoh dalam pendekatan ini adalah Elton Mijo. Pendekatan ini mendorong motivasi
seseorang dengan cara sosial, misalnya dengan adanya pengajian rutin mingguan,
arisan bulanan dan sebagainya. Yang bisa mendorong mereka untuk bisa
berinteraksi dengan orang lain. Pendekatan ini memperbaiki pendekatan
tradisional, karena aspek sosial seseorang tidak hanya pada uang.
c.
Pendekatan
human resburse management
Pendekatan
ini lebih beda dari pendekatan diatas , kalau kedua pendekatan di atas tadi
lebih menonjolkan manager, tapi kalau pendekatan ini berpendapat bahwa
kepentingan anggota harus diperhitungkan dan pekerjaan itu sendiri dapat memberi
motivasi terhadap anggota yang bersangkutan. Di sini tugas manager tidak hanya
mendorong anggotanya untuk patuh padanya baik melalui intensif uang maupun melalui
penyediaan kebutuhan sosial.
Dari
berbagai pendekatan di atas sudah jelas bahwa motivasi dalam pengarahan
merupakan faktor penting yang mendukung prestasi kerja, namun demikian motivasi
bukanlah satu-satunya pendukung utama terhadap prestasi kerja. Prestasi kerja
seseorang juga tergantung pada faktor lalu yaitu kemampuan dan persepsi peranan.
Diantara kunci prestasi kerja yaitu kemampuan yang baik, prestasi peranan yang
tepat dan motivasi yang tinggi.
3. Jenis-Jenis Motivasi
Motivasi positif dan motivasi negatif,
motivasi positif adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain agar menjalankan
sesuatu yang kita inginkan dengan cara memberikan kemungkinan untuk mendapatkan
hadiah. Motivasi negatif adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau
melakukan sesuatu yang kita inginkan tetapi teknik dasar yang digunakan adalah
lewat kekuatan ketakutan. Bukti yang paling dasar terhadap keberhasilan suatu
bentuk motivasi adalah hasil yang diperoleh dari pelaksanaan suatu pekerjaan.
4.
Kepemimpinan
kepemimpinan(Leadership)merupakan
intisari manajemen. LEADER adalah Orangnya, sedangkan LEADERSHIP ialah gaya
atau style seorang manajer untuk mengarahkan, mengkoordinasi, dan membina
parabawahannya agar mau berkerja sama dan bekerja produktif mencapai tujuan
perusahaan. Kepemimpinan juga berarti: Seni mempengaruhi sikap dan mengarahkan
pendapat orang dengan dasar kepatuhan, kepercayaan, hormat dan kerja sama yang
bersemangat dalam mencapai tujuan bersama.
·
Orang yang menerapkan prinsip dan
teknik yang memastikan motivasi, disiplin dan produktivitas dalam mencapai
tujuan bersama.
·
Kekuasaan yang melibatkan hubungan
dengan orang lain.
·
Pemberi kemudahan yang membantu
melancarkan pencapaian tujuan.
Perilaku kepemimpinan Mengatakan
Perilaku kepemimpinan Mengatakan
·
Pemimpin memastiakn masalah
menyelidiki, mengkaji, dan menjelaskan fakta. Setelah itu mempertimbangkan
pemecahan masalah alternatif dan memilih satu cara pemecahan yang dinilai
paling tepat.
·
Anggota diberitahu apa yang harus
dilakukan. Pendapatan anggota dimungkinkan untuk tidak dipertimbangkan.
5.
Menghimbau
·
Pemimpin membuat keputusan.
·
Ada himbauan agar anggota menerima
keputusan itu.
·
Ada penjelasan atas manfaat dari
keputusan itu.
6.
Konsultasi
·
Pimpinan memberitahu permasalahan
kepada anggota dan minta saran pemecahan masalah.
·
Saran anggota dapat menjadi cara
pemecahan masalah sementara.
·
Pemimpin setelah mempertimbangkan
saran memutuskan cara yang terbaik
7.
Bergabung
·
Pemimpin membicarakan masalah dan
menerima keputusan anggota.
·
Pemimpin memberikan batasan yang
kemudian menggiring pada keputusan akhir
8.
Memberi
Pemimpin menyerahkan pembicaran dan pemecahan masalah yang memuaskan dan
diinginkan oleh anggota. Pemimpin mendukung keputusan asal wajar dan ada dalam
batas-batas yang ditetapkan sebelumnya.
9.
Prinsip Kepemimpinan
·
Tentukan sasaran dan tujuan bersama
anggota kelompok.
·
Bantuan anggota untuk mencapai
tujuan/sasaran kelompok.
·
Koordinasi kegiatan kerja.
·
Bantu anggota agar dapat menyesuaikan
diri dengan kelompok.
·
Tunjukkkan bahwa orientasi kita adalah
kelompok, bukan perorangan.
·
Tunjukkan perhatian manusiawi.
10. Fungsi
kepemimpinan.
·
Pengambilan keputusan dan
merealisasi keputusan itu
·
Pendegelasian wewenang dan pembagian
kerja kepada para bawahan
·
Meningkatkan daya guna dan hasil
guna semua unsur manajemen
·
Memotivasi bawahan supaya bekerja
efektif dan bersemangat
·
Mengembangkan imajinasi, kreativitas,
dan loyalitas bawahan
·
Pemrakarsa, Penggiatan, dan
pengendalian rencana.
·
Mengkoordinasi dan Mengintegrasi
kegiatan-kegiatan bawahan
·
Penilaian prestasi dan pemberian teguran
atau penghargaan kepada bawahan
·
Pengembangan bawahan melaui
pendidikan atau pelatihan
·
Melaksanakan pengawasan melekat
(waskat) dan tindakan – tindakan perbaikan jika perlu.
11. Gaya
kepemimpinan
·
Otokratis:
Membuat keputusan sendiri (kekuasaan terpusat) yang
dipaksakan. Berwenang penuh : anggota ketakutan Bertanggung jawab sendiri.
Pengawasan bersifat ketat, langsung dan tepat. Komunikasi
top down
Dapat menjadi otokratis kebapakan (anggota ditangani efektif, pemimpin memberi perintah dan pujian, anggota dituntut loyal)
Dapat menjadi otokratis kebapakan (anggota ditangani efektif, pemimpin memberi perintah dan pujian, anggota dituntut loyal)
·
Demokratis/partisipatif
Ada konsultasi dengan anggota→ anggota dapat memberi
sumbangan saran. Komunikasi 2 arah lancar. Pemimpin bertanggung jawab dalam
mengambil keputusan. Kondisi organisasi yang kondusif untuk belajar mampu
memantau prestasi diri sendiri, berani mencoba tata kerja baru.
·
Kendali bebas.
Memberi kekuasaan kepada anggota untuk memecahkan
masalah
dan mengembangkan diri.
dan mengembangkan diri.
12. Teori
kepemimpinan
Teori pendekatan perilaku; Teori X
dan Y dari Douglas McGregor
McGregor mengemukakan bahwa strategi kepemimpinan dipengaruhi anggapan seorang pemimpin tentang sifat dasar manusia.
Pertama, anggapan-anggapan yang kemudian disebut sebagai teori X meliputi:
McGregor mengemukakan bahwa strategi kepemimpinan dipengaruhi anggapan seorang pemimpin tentang sifat dasar manusia.
Pertama, anggapan-anggapan yang kemudian disebut sebagai teori X meliputi:
·
Rata-rata pembawaan manusia malas atau
tidak menyukai pekerjaan.
·
Orang harus dipaksa, diawasi,
diarahkan atau diancam dengan hukuman.
·
Rata-rata manusia lebih menyukai
diarahkan, ingin menghindari tanggung awab.
·
Kedua anggapan yangdisebut sebagai
teori Y meliputi:Penggunaan usaha fisik dan mental dalam bekerja adalah kodrat
manusia.
·
Pengawasan dan ancaman hukuman
eksternal bukanlah tujuan organisasi.
Keterikatan pada tujuan merupakan fungsi dari penghargaan yang berhubungan dengan pretasi mereka.
Keterikatan pada tujuan merupakan fungsi dari penghargaan yang berhubungan dengan pretasi mereka.
·
Rata-rata manusia, dalam kondisi
yang layak, belajar tidak hanya untuk menerima tetapi mencari tanggung jawab.
·
Ada kapasitas besar untuk mencari
imajinasi.
·
Potensi intelektual rata-rata
manusia hanya digunakan sebagian saja dalam kondisi kehidupan industri modern.
·
Motivasi sebagai bagian penting dari
fungsi pengarahan mempunyai beberapa pengertian, menurut Mc. Ceiied(1961) bahwa
dalam diri indifidu terdapat kebutuhan-kebutuhan pokok yang mendorong tingkah
lakunya. Adapun kebutuhan pokok menurut maslow ada 5 yaiturasa aman, kebutuhan
sosial,kebutuan akan prestasi, dan kebutuhan mempertinggi kapitas
kerja.Sedangkan menurut Harsey dan Blancat(1982)motivasi pada dasarnya adalah
kebutuhan , keinginan, dorongan, atau gerakan hati dalam diri seseorang.Dari
beberapa pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan mengenai pengertian
motivasi, yaitu suatu keadan yang membuat motif bergerak sesuai dengan kebutuhan
yang dimiliki oleh masing-masing individu.
E.
PEMBERIAN PERINTAH DALAM MANAJEMEN
Perintah
adalah suatu instruksi resmi dari seorang atasan kepada bawahan untuk
mengerjakan atau untuk tidak melakukan sesuatu, guna merealisasi tujuan
perusahaan. Ada 4 unsur suatu perintah :
a. Instruksi
resmi
b. Dari atasan
kepadabawahan
c. Mengerjakan
atau tidak mengerjakan sesuatu hal
d. Mereliasasi
tujuan perusahaan
Suatu
perintah adalah bentuk resmi baik lisan ataupun tulisan, Telah dibatasi bahwa
pimpinan itu adalah orang yang mendapatkan hasil dari bawahannya. Pengrelasian
hasil tersebut adalah dengan memberikan perintah kepada bawahan untuk
mengerjakan atau untuk tidak mengerjakan sesuatu.
1.
Tujuan
pemberian perintah
Ø
Memberikan perintah kepada bawahan
haruslah untuk benar-benar merealisasi tujuan itu, karenanya setiap mereka yang
memberi perintah harus memahami sungguh-sungguh apa yang menjadi tujuannya
dalam memberi perintah itu.
Ø
Tujuan utama dalam pemberian
perintah oleh atasan kepada bawahan ialah untuk mengkoorsinasi kegiatan
bawahan, agar kegiatan masing-masing bawahan yang beraneka ragam itu
terkoordinasi kepada suatu arah, yaitu kepada tujuan perusahaan. Memberi
perintah kepada bawahan, juga bermaksud memberikan pendidikan kepada bawahan
itu sendiri.
Denagan demikian, apa yang
diperintahkan atasan kepada bawahan harus diawasi, agar perintah itu
benar-benar dilaksanakan oleh bawahan yang bersangkutan.
2.
Jenis-Jenis
Perintah
Terdapat 2
jenis perintah yaitu : perintah lisan dan perintah tertulis.
perintah dapat diberikan dalam
bentuk lisan apabila :
a. Tugas itu
sederhana.
b. Dalam
keadaan darurat.
Kebaikan
dari perintah lisan :
a. Tidak
membutuhkan banyak waktu.
b. Mempunyai
kemungkinan untuk menjelaskan hal-hal yang kurang jelas.
c. Dapat
dipergunakan kepada banyak orang.
Kekurangan yang pertama dari
perintah lisan adalah bahwa dia tidak terlalu dipersiapkan atau diperencanakan.
Jenis kedua dari perintah adalah
perintah tertulis. Kebaikan dari perintah tertulis ialah :
a.
Mudah diperiksa.
b.
Mengetahui tanggung jawabnya.
c.
Menjamin persamaan diseluruh unsure
organisasi.
Keburukan dari perintah tertulis
yaitu memakan waktu dan menelan biaya. Selain itu perintah dapat
digolongkan berdasarkan macam-macam situasi maupun penerima perintah, yaitu :
a.
Jenis demand, hendaklah dihindarkan
kecuali dalam keadaan darurat.
b.
Jenis request sering digunakan dalam
situasi kerja normal.
c.
Jenis suggestion, kerapkali
digunakan untuk mendorong timbulnya insiatif, pula dalam hal kita menghadapi
pegawai-pegawai yang kompeten dan bertanggung jawab.
d.
Jenis volunteer, sering digunakan
untuk tugas-tugas dimana pegawai-pegawai biasanyaenggan untuk melaksanakannya.
F.
IMPLEMENTASI
DALAM MANAJEMEN PERUSAHAAN
Fungsi Pengarahan dan Implementasi
Proses implementasi program agar
dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi
agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh
kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
·
Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan
Implementasi :
Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
·
Memberikan tugas dan penjelasan
rutin mengenai pekerjaan
·
Menjelaskan kebijakan yang
ditetapkan
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari pemaparan
diatas dapat disimpulkan bahwa Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang
menstimulir tindakan-tindakan agar betul-betul dilaksanakan. Oleh karena
tindakan-tindakan itu dilakukan oleh orang, maka pengarahan meliputi pemberian
perintah-perintah dan motivasi pada persional.
Dengan memberikan motivasi, agar
semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran
dan produktifitas yang tinggi.
B.
SARAN
Kami
menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kesalahan.Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah yang
DAFTAR FUSTAKA
Wanadiana.
2010. Pengarahan dan fungsi pengarahan. Tersedian pada http://bdp-unhalu.blogspot.com/2011/03/dasmen-pengarahan.html.
Diakses pada tanggal 30 Oktober 2012.
Taufik.
2012. Implementasi dalam manajemen perusahaan. Tersedia pada http://ilm4a7eng.wordpress.com/2012/04/25/fungsi-pengarahan-dalam-manajemen.
Diakses pada tanggal 30 Oktober 2012.
http://ossy-strees-iseng.blogspot.com/2010/05/perintah.html
diakses pada tanggal 18 november 2012 pukul 01:44 wita
diakses
pada tanggal 18 november 2012 pukul 01:44 wita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar